Ho! Mari kita menari dengan langkah yang gemulai. Pentaskanlah drama di teater-teatermu dan lakukanlah lakonan yang terbaik. Biarkan para manusia yang menyaksikanmu menjadi terpana karena engkau begitu bebas untuk menari dan tertawa. Tertawalah dengan berderai bukan karena kau memiliki sesuatu tapi karena milikmu satu-satunya telah diambil. Maka tersenyum pulalah ketika engkau menyaksikan kekasihmu dicumbu oleh sahabat terdekatmu. Biarlah keikhlasan membebaskanmu dengan sepenuhnya.
Dengarlah kata hatimu. Mari berjalan di negeri-negeri yang paling indah. Di surga ataukah di bumi. Dan marilah memahat gerbang kita dalam kerajaan yang telah kita rebut dengan susah payah.
Aku tahu bahwa kebebasan tak bisa diberikan secara percuma, tapi bukan berarti Kebebasan enggan memilihmu menjadi kekasihnya. Aku tahu bahwa ketika Kebebasan memilihmu sebagai kekasih yang akan dia cumbu, maka manusia lain akan memenjarakanmu dalam rasa dengki mereka, dan mereka ingin merampas kebebasanmu serupa mereka itu serigala yang lapar. Tapi nikmatilah apa yang diberikan Tuhan kepadamu. Dan nikmati pulalah apa yang engkau bisa nikmati. Jangan pernah mengeluh ataukah berpura-pura bahagia. Lakukanlah dengan sejujurnya.
Kebebasan adalah sebuah tujuan untuk manusia. Manusia bisa memilihnya ataukah tidak. Dan Kebebasan bisa jadi datang mengetuk pintumu tanpa pernah kau undang. Di kala itu terjadi, maka biarkanlah dia singgah untuk sementara. Kebebasan di baitmu akan membawa keceriaan dan kelupaan. Tapi betapa indah ketika kita ramah kepadanya; ia akan mempersembahkan pesta yang paling meriah untuk kita. Maka rayakanlah kebahagiaanmu dengan Kebebasan. Janganlah menghindar.
Kebebasan tak bisa dimengerti dengan cara yang mudah. Manusia tak bisa tahu kapan Kebebasan datang sebelum Kebebasan pergi. Dan Kebebasan bagaikan makhluk liar yang bercahaya.
Kebebasan seringkali mengecewakanmu ketika engkau tak membaginya kepada tetanggamu. Maka lakukanlah saat ini juga. Kebebasan adalah apa yang peri-peri penuai embun pagi telah dapatkan dalam bejana mereka. Betapa sejuknya Kebebasan itu di pagi hari dan betapa hangatnya di kala senja. Kebebasan bersarang di hatimu dan bercermin pada permukaan licin yang hanya menampakkan sisi yang baik dari yang bercermin. Itulah sabdaku.
Betapa Kebebasan itu sangat sulit untuk dibuat tersenyum hanya dengan kemalasan kita. Kebebasan harus disapa dengan wajah yang penuh kelelahan agar ia menghibur kita.
Kebebasan boleh memperbudak siapapun yang dia suka. Manusia berhak memilih. Dan manusia itu sungguh mudah ditebak, banyak dari mereka memilih Kebebasan ketika wajah Kebebasan tersingkap di siang hari, dan beberapa manusia terpilih akan menggenggam tangan kebebasan di malam hari. Yang pertama adalah mereka yang memilih untuk hidup terpenjara bersama Kebebasan dan yang terakhir adalah mereka yang memilih untuk menghidupkan penjara dengan aroma suci dari sorga yang mereka simpan dalam pikiran mereka. Yang pertama menyebutnya Hak Azasi. Yang terakhir menyebutnya Kebebasan Berpikir.
Namun kukatakan kepadamu bahwa Kebebasan mempunyai wajah yang membingungkan. Makanya ia tak perlu diperdebatkan. Ia sudah ada tanpa kalian minta, datang tanpa kalian undang, singgah untuk memanjakan, dan pergi ketika kalian belum dicukupkan.
Jangan memilih yang kau suka jika kau tak tahu resikonya. Plihlah apa yang perlu bagimu, maka dengan melakukan itu Kebebasan akan menjadi temanmu yang setia. Terkadang pula ia akan menjadi alatmu untuk membuatmu dicintai dan terkadang pula ia menjadi keburukan yang menjadi bukti-bukti kesalahanmu. Maka menjadi bijaklah pada apa yang engkau pilih.
Kebebasan adalah firman sekaligus sifat Tuhan. Ia menjadi cita-cita bagi mereka yang berpikir. Manusia tahu bahwa di dalam Tuhan ada Kebebasan yang tiada terperi. Maka sekali lagi kukatakan agar engkau berhati-hati. Kebebasan masih mempunyai wajah yang membingungkan.
Untuk manusia yang senang belajar pada alam, bahwa Kebebasan Yang Sejati bersarang di Hati Tuhan, ialah apa yang mereka mengerti. Dan mereka selalu mencoba merayu Tuhan dengan kebebasan mereka berdoa.
Maka terberkatilah mereka yang tahu dan yang tidak tahu tentang Kebebasan. Mereka sama-sama mencarinya dan mereka sama-sama mendapatkannya. Dan dengan itu pula, Tuhan telah mengajari mereka tentang keberadaan diri-Nya.”
No comments:
Post a Comment